Treat You Better Chapter 08

 

Treat You Better

by Ononyataeng

 

Taeyeon dengan susah payah membawa semua belanjaan Sooyoung, sedangkan si tiang itu berjalan di depannya dengan hanya membawa sebuah snack ditangannya. Hari ini Sooyoung sengaja meminta Taeyeon untuk membelanjakannya, karena Taeyeon sudah berjanji sebelumnya jika Sooyoung mau membantunya meyakinkan ayah dan kakak Tiffany jika sebenarnya Tiffany tidak sepenuhnya bersalah, dan berkat bantuan Sooyoung keluarga Tiffany bisa mengerti dan mereka bisa menyelesaikan masalah Tiffany dengan keluarganya.

“Aaahhh kapan lagi aku bisa memperlakukan Taeyeon yang selalu menang ini dengan sesuka hatiku,” Sooyoung menepuk-nepuk bahu Taeyeon.

Sedangkan Taeyeon hanya menggerutu dalam hati.

“Ayo kita pulang.”

Taeyeon mengembangkan senyumnya saat mendengar kata-kata Sooyoung.

“Sebelumnya belikan aku makan dulu.”

Seketika Taeyeon menarik senyumnya, dan menghela nafas dalam.

 

***

 

Tiffany mendadak menghentikan mobilnya saat ada mobil yang tiba-tiba berhenti di depannya, Tiffany tau mobil itu milik siapa. Si pemilik mobil tersebut keluar dan mengetuk jendela mobil Tiffany, Tiffany menghela nafas sebelum keluar dari mobilnya.

“Tiffany kita perlu bicara.” ucap orang tersebut.

“Katakanlah.” jawab Tiffany dingin.

“Tiffany kita tidak bisa berakhir seperti ini, kumohon beri aku kesempatan sekali lagi, aku berjanji akan menceraikannya.” Ucap orang itu sambil menggenggam tangan Tiffany.

Tiffany menatap mata orang yang kini menjadi mantan kekasihnya itu, bukan dengan tatapan hangat melainkan dengan tatapan penuh kebencian. Ia menghempaskan tangan pria tersebut dan mundur beberapa langkah.

“Berhentilah membuang waktuku dengan omong kosongmu itu, karena semuanya sudah berakhir.” Mata Tiffany berkaca-kaca, entah sejak kapan ia sangat membenci pria yang dulu sempat ia cintai itu.

“Tapi Tiffany, kumohon kali ini aku benar-benar serius.” Pria itu meraih bahu Tiffany, mencoba memeluk gadis itu.

Tiffany meronta dan mencoba melepaskan pelukan pria tersebut, tapi tenaga Tiffany tidak lebih kuat dari pria yang memeluknya itu.

Malam itu jalanan sangat sepi hingga menyebabkan pria tersebut berani melakukan hal itu pada Tiffany.

“Kumohon lepaskan!” Tiffany meronta.

“Tidak Tiffany.” pria itu mengeratkan pelukannya.

 

“YA!!!!” Taeyeon berlari dan langsung mendorong tubuh pria itu sampai badannya membentur mobilnya sendiri.

Taeyeon kemudian menampar pria tersebut dengan sekuat tenaga hingga ujung bibirnya berdarah.

“Kau ini siap- Ughhh.” Belum selesai dengan ucapannya, Taeyeon sudah menendang perutnya, menyebabkan ia tersungkur di aspal.

“Berhentilah mengacau dan mengganggu Tiffany.” Ucap Taeyeon penuh emosi.

“Bagaimana aku bisa berhenti saat semua milikku sudah kuberikan padanya dan miliknya sudah dia berikan padaku!!!” Pria itu berteriak kepada Taeyeon

“PLAKKK!!!” Tiffany menamparnya dengan sekuat tenaga.

Pria itu memandang nanar Tiffany, ia tidak menyangka Tiffany bisa melakukan ini padanya.

“Tiffany..”

“Jangan memanggilku dengan mulut kotormu itu, hal yang paling menjijikkan dalam hidupku adalah mengenalmu.” Ucap Tiffany, amarahnya benar-benar sudah tidak bisa terbendung. Airmatanya sudah mengalir deras sejak tadi.

“Haisss kau benar-benar tidak tahu malu.” Sooyoung yang tadi bersama Taeyeon ikut menyentil dahi pria tersebut.

“Ya Kim Taeyeon, cepat bawa Tiffany pergi dari sini. Aku yang akan mengurus pria bermata empat ini.” Ucap Sooyoung ikut emosi.

 

***

 

Taeyeon melirik kearah Tiffany, gadis itu sejak tadi diam dan hanya menatap keluar jendela mobilnya. Taeyeon sebenarnya masih memikirkan maksud dari ucapan pria itu, Taeyeon tau mereka berhubungan cukup lama dan semua kemungkinan bisa terjadi, termasuk Tiffany memberikan semua yang ia miliki. Taeyeon membuang nafasnya dan mengeratkan cengkramannya pada setir mobil.

Setelah sampai di parkiran apartemen keduanya masih diam. Tiffany hendak membuka pintu mobilnya.

“Tidak bisakan menjadi orang yang lebih tegas?!”

Ucapan Taeyeon menghentikan pergerakan Tiffany.

Tiffany hanya diam.

“Menangis tidak akan menyelesaikan masalah.” lanjut Taeyeon.

“Apa maksudmu?” sahut Tiffany.

“Saat kau ingin mengakhirinya maka akhiri dengan benar, jangan memberikan dia kesempatan untuk menghubungimu lagi.” Taeyeon menatap Tiffany.

“Kau ini tau apa Kim Taeyeon.” Tiffany memalingkan wajahnya, mencoba menghindari tatapan Taeyeon.

Taeyeon menghela nafasnya dan memilih keluar dari mobil Tiffany.

Tiffany memandang punggung Taeyeon yang semakin menjauh, semua ucapan Taeyeon benar, tidak seharusnya ia membiarkan pria itu menghubunginya.

 

***

 

Tiffany membuka pintu apartemennya saat mendengar ada ketukan, ia melihat Taeyeon berdiri dengan kotak makanan ditangannya.

“Makanlah.” ucap Taeyeon sambil menyodorkan kotak makan tersebut.

Tanpa basa basi Taeyeon membalikkan badannya dan meninggalkan Tiffany.

“Taeyeon-ah..” panggil Tiffany.

Taeyeon berhenti dengan tetap membelakangi Tiffany.

“Apa kau marah?” Lanjut Tiffany.

Taeyeon tidak menjawab dan melanjutkan langkahnya.

 

***

 

“Ya ya ya Kim Hyoyeon bersihkan dengan benar.” Sooyoung menunjuk-nunjuk pelayan yang sedang mengelap meja di bekas cafe nya.

“Kau siapa memerintahku seperti itu.” balas sengit.

“Ya aku ini bos-”

“Cafe ini milik Kim Taeyeon, Choi Sooyoung ssi.” Hyoyeon memotong ucapan Sooyoung.

Mulut Sooyoung mengaga saat mendengar Hyoyeon memanggil namanya dengan lengkap tanpa rasa takut. Gadis berambut pirang itu biasanya hanya menunduk saat berbicara dengannya.

“Berani-beraninya kau me-”

“Jadi kau kesini mau memesan atan mengacau? Haruskah ku panggilkan satpam?” Hyoyeon lagi-lagi memotong ucapan Sooyoung.

“Haissshhhh dimana Kim Taeyeon?” Sooyoung bertanya dengan kesal.

“Di ruangannya.” jawab Hyoyeon singkat sambil melanjutkan pekerjaannya.

“Maksudmu di ruanganku?” pertanyaan Sooyoung membuat Hyoyeon memutar bola matanya.

“Harus berapa kali aku mengingatkanmu jika cafe ini milik Kim Tae-”

“Baiklah-baiklah.” kali ini giliran Sooyoung yang memotong ucapan Hyoyeon.

Tanpa basa-basi ia berjalan keruangan Taeyeon dan meninggalkan Hyoyeon dengan rasa kesal.

 

 

“Ada apa denganmu?” tanya Taeyeon setelah Sooyoung masuk keruangannya dengan wajah muram.

Sooyoung tidak menjawab dan malah mengambil kopi milik Taeyeon. Ia menggaknya hingga habis.

“Taeyeon ah, apa rasa kesal bisa membuat lidah pahit?” tanya Sooyoung setelah menghabiskan kopi milik Taeyeon.

Aniyeo.” jawab Taeyeon singkat.

“Tapi kenapa lidahku benar-benar pahit.”

“Karena yang kau minum bukan kopi, tapi obat herbalku.” jawab Taeyeon polos.

Sooyoung membelalakkan matanya, ia segera berlari kekamar mandi di ruangan Taeyeon untuk memuntahkan obat herbal yang ia kira kopi tadi.

Sedangkan Taeyeon hanya menertawakan tingkah bodoh Sooyoung.

 

 

“Ini tagihan untuk semua yang kau makan, dan ini tagihan khusus karena kau telah makan diruangan bosku.” Hyoyeon menyodorkan dua bill pada Sooyoung.

Mwo?!”.

“Bayar saja Choi Sooyoung.” Sahut Taeyeon.

“Harusnya kau menggratiskan semuanya untukku karena obat herbal itu.” Sooyoung tidak terima.

“Kau meminumnya dengan keinginanmu sendiri dan tanpa ada paksaan.” JawabTaeyeon santai.

“Kau benar-benar licik Kim Taeyeon.” Ucap Sooyoung dengan tatapan tajam mengarah ke Hyoyeon, karena ia tidak berani menatap Taeyeon dengan tatapan seperti itu.

“Demi kelancaran bisnisku Choi.” Jawab Taeyeon dengan mengangkat botol air mineral ditangannya.

 

 

“Taeyeon ah!”

Taeyeon, Sooyoung, dan Hyoyeon kompak menoleh kearah sumber suara tersebut.

Tiffany berdiri didepan pintu ruangan Taeyeon dengan ekspresi sulit diartikan.

Tiffany berjalan mendekati meja Taeyeon.

M-mianhae..“Ucapnya sambil menunduk. “Aku berjanji tidak akan membiarkannya menghubungiku lagi, tapi kumohon jangan menghindariku seperti ini.” Tiffany masih menunduk, ia tidak berani menatap mata Taeyeon.

Taeyeon hanya diam, ia menghela nafas sebelum berdiri dan memeluk Tiffany.

Tiffany membalas pelukan Taeyeon.

Mianhae.” bisik Tiffany.

 

 

“Ya Kim Hyoyeon, berhenti melihatku dengan tatapn seperti itu. Kau membuatku benar-benar tidak nyaman.”

Ucapan Sooyoung membuat Taeyeon dan Tiffany melepaskan pelukan merekan, keduanya melihat kearah Hyoyeon dan Sooyoung yang seperti hendak memakan satu sama lain.

“Kau belum membayarnya.” Hyoyeon menunjuk bill ditangan Sooyoung.

“Kita selesaikan diluar.” Sooyoung berdiri dari duduknya dan mendekati Taeyeon.

Cup! Sooyoung mencium kening Taeyon.

“Selamat atas keberhasilanmu Kim Taeyeon.” Ucap Sooyoung singkat sebelum keluar dari ruangan Taeyeon.

“Ya!!! CHOI SOOYOUNG!!!” teriak Taeyeon dan Tiffany bersamaan.

“Menjijikkan!!” Gumam Hyoyeon yang mengekor dibelakang Sooyoung.

“Aku mendengarmu pirang.” ucap Sooyoung tanpa menoleh kearah Hyoyeon.

 

 

 

 

TBC

 

 

 

Akan segera ditamatkan hehe ๐Ÿ™‚

 

 


20 thoughts on “Treat You Better Chapter 08

  1. Asiiikkkk apdet cepet, makasih ๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜..
    Kek nya tiffany baru nurut kalo taeng udah marah ya sama dia ๐Ÿ˜. Tapi apa yg dibilang taeng emang bener sih, harusnya fany bener2 ga ngasih kesempatan sama sekali.
    Soo apaan dah pake cium kening taeng segala ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

    Like

  2. Semua milik tiffany udh dkasih? Wjr kalo tae mrh. Tp gmpang amat maafinnya thor. Drama dikit lh haha

    Like

  3. Gue udah setahunan gak berkunjung kesini karna authornya jg menghilang, hari ini ntah knp tiba” pengen mampir kesini ehh ternyata udah update lagi malah gue yg ketinggalan hehe,, agak lupa cerita sebelumnya tp masih inget” dikit.

    Like

  4. Btw, walau gw baru tau sama ini ff ” Treat You Better” tapi gw langsung suka sama neh ff.
    8 chap gw langsung habisin neh malam.
    Ini ff series ke 2 di WP ini yg gw baca, setelah ff HOME. Gw berharap. Author-nim ngelanjutin ini ff. Karna ff nya bagus. Ceritanya juga gampang dipahamin.
    Salam kenal Author-nim๐Ÿค—

    Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.